Kue Tapel
Image from wisatakuliner.com |
Jika mencarinya di luar waktu ini, ada Kue Tapel Ibu/Mbak Lena, di gang Alas Demang, Pagongan, Cirebon. Tempat ini telah berjualan Kue Tapel sejak 1959. Di sini terlihat proses yang mengasyikkan di mata orang modern, yakni aksi menuang adonan tepung beras ke atas wajan dalam jumlah yang sedikit sekali, membentuk dadar yang sangat tipis. Ibu Lena (generasi ketiga) masih memasaknya dengan arang (di atas anglo).
Khasnya, gula merah dan potongan pisang raja dipenyet ke adonan tepung beras yang sudah matang, mengikuti lebar lingkaran dadar. Wajan ditutup hingga adonan kecokelatan dan gula meleleh. Selagi panas, dadar dilipat. Kala masih panas, tekstunya renyah dan harus segera disantap.
Blakutak
Image from lifestyle.okezone.com |
Sebagai bekal, nasi seukuran genggaman tangan dewasa dan dibungkus dengan daun jati yang kala itu mudah didapat. Berbeda dengan daun pisang, pori-pori pada daun jati membuat nasi tak mudah basi. Kini, rumah makan menyajikan lauknya secara prasmanan. Lauk-lauk ini umumnya tumis kangkung, semur daging sapi, tahu dan tempe bacem, serta tumis pare.
Yang menarik adalah Blakutak, lauk dari blakutak, sejenis cumi bulat, gemuk, berukuran sedang yang umumnya dari kawasan Pantai Laut Utara (Pantura), yang dimasak dalam tinta hitamnya dan rempah. Berbeda dari cumi atau sotong, tekstur blakutak lebih mudah empuk. Blakutak masih bisa ditemui di Pasar Kanoman.
Sumber : Majalah Femina Edisi Mei 2015 hlm. 102
Makanan Khas : Selera Sunda - Cirebon
4/
5
Oleh
Listomo Adi Rinanto