Jogja surganya makanan,
terbukti dari banyaknya makanan yang ada. Tapi ada satu hal unik, walau dari
sekian banyak makanan yang diperjual belikan di Jogja. Jogja tetap mengusung
identitas kuliner lokal. Nilai cinta akan pengenan lokal diwujudkan selaras
dengan booming-nya penganan tersebut.

Seluruh elemen masyarakat,
entah itu sebagai penjual maupun pembeli ikut gotong royong menciptkanan kultur
kuliner yang Jogja banget. Inilah keistimewaan Jogja yang perlu diapresiasi,
kira-kira 3 hal apa yang membuat Joga istimewa dan selalu dikenang? Simak
ulasan berikut:
1. Angkringan
Tempat nongkrong pinggir
jalan, yang dulu hanya malam hari sekarang buka dari pagi sampai malam. Riuhnya
Jogja tidak menghapus kenikmatan makan nasi kucing di Angkringan. Sembari
leyeh-leyeh dan ngobrol bareng kawan sambil minum kopi, angkringan cukup
menghilangkan penat dalam diri. Porsi makan ringan, goreng-gorengan dan
lauk-pauk lokal menambah keakraban pembeli dan penjual. Suasanya di angkringan
membawa kita kepada ketenangan dan kedamaian. Cobalah sesekali ke angkringan
bareng teman-teman, bukan hanya makan tapi juga melepas rindu bercengkrama
bersama.
2. Gudeg
Nasi dengan lauk campuran
buah nangka yang dimasak manis, dengan kikil memiliki kenikmatan tersendiri.
Nasi gudeg pun tidak kalah bersaing dengan angkringan yang populer di pinggir
jalan. Gudeg dikonsep secara lebih kreatif. Ada gudeg berkonsep rumah makan,
warung makan pinggir jalan, warung makan lesehan bahkan gerobak kaki 5. Walau
gudeg banyak tetap saja setiap penjual gudeg punya pelanggan sendiri-sendiri.
Mereka tidak kehilangan pelanggan karena persaingan yang ketat. Tapi mereka
menonjolkan keunikan serta ciri khas gudegnya masing-masing, seperti gudeg
mercon, gudeg yang tidak terlalu manis, gudeg manis khas Jogja, dan gudeg-gudeg
jenis lain. Memang kalau di luar Jogja gudeg belum setenar rendang tapi ini
menjadi bukti bahwa kekuatan lokal dikomersilkan dilingkungan lokal di jaman
yang semakin modern masih tetap eksis dan lestari.
3. Bakpia
Bakpia yang awalnya hanya
oleh-oleh khas Jogja dengan rasa terbatas, sekarang sudah disulap semakin
menarik dan modern. Cita rasa umum seperti kacang ijo dan keju masih tetap ada.
Tapi beberapa bakpia di Jogja menawarkan sensasi berbeda dengan menambahkan
cita rasa baru yaitu green tea, ada campuran mayonnaise, durian, dan masih
banyak yang lain. Sempatkan mencicipi bakpia selagi di Jogja. Saat mampir ke
tempat saudara, bawalah bakpia sebagai kenang-kenangan yang bisa dimakan
bersama. Bakpia bisa disajikan kering maupun lembut tergantung jenisnya. Dengan
membeli bakpia berarti anda ikut melestarikan dan mempromosikan Jogja secara
tidak langsung, orang yang belum pernah ke Jogja pasti terbesit dengan Jogja
walau belum merasakan Jogja secara langsung.
Dari ke-3 Kuliner yang Jogja
Banget itu, bisa disimpulkan bahwa untuk menjadi penganan yang dihargai oleh
masyarakat lokal perlu pendekatan yang intens dari segi kultur dan sosial
ekonomi. Kultur dilihat dari aspek historis sebagai identitas budaya. Sosial
ekonomi dilihat dari aspek pemberdayaan masyarakat, hubungan yang baik antar
elemen-elemen yang ikut serta di dalamnya, umumnya seperti tukang becak, taksi,
tour guide dan yang lain.
3 Kuliner yang Jogja Banget
4/
5
Oleh
Listomo Adi Rinanto
POST COMMENT